Kewajiban Menegakkan Syariah



1. Tujuan Allah SWT menciptakan makhluk
Sesungguhnya tujuan Allah SWT menciptakan makhluk, menurunkan al-Qur’an dan mengutus para rasul tidak lain adalah agar Allah menjadi satu-satunya yang disembah dan tidak disekutukan dengan apapun yang lain. Allah SWT berfirman :


Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
 (QS adz-Dzariyat : 65)
2.      Pengertian ibadah kepada Allah SWT
Pengertian ibadah yang paling khusus adalah menjadikan ketaatan dan ketundukan hanya kepada Allah  serta berhukum hanya dengan syariat-Nya. Allahlah yang menciptakan makhluk-Nya, tidak ada sekutu baginya dalam penciptaan ini. Karena itu, Dia harus dijadikan sebagai satu-satunya yang berhak memerintah. Dialah satu-satunya Pencipta, hanya Dia pulalah yang berhak memeritah. Allah SWT berfirman : 

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (al-A’raf : 54)

Juga dalam firman-Nya :

Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku*, sedang kamu mendustakannya. tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya,  menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah, Dia menerangkan yang Sebenarnya dan Dia pemberi Keputusan yang paling baik.”  (QS An’am : 57)

*Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya.

3.      Hanya Allah yang berhak membuat peraturan
Allahlah satu-satunya yang berhak menghalalkan, mengharamkan dan membuat peraturan. Siapapun yang mengklaim berhak ditaati secara mutlak dan berhak membuat peraturan secara mutlak, sungguh ia telah menjadi sekutu bagi Allah SWT dan menempatkan dirinya sebagai Tuhan yang lainselain Allah; sama saja apakah ia individu, jamaah, organisasi, institusi, DPR, MPR, parlemen atau apapun namanya.

Setiap orang yang memberikan hak tersebut kepadanya dan mengakui, bahwa mereka berhak untuk melakukannya, maka ia benar-benar telah menyembahnya, selain Allah. Allah SWT berfirman :

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah* dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (at-Taubah : 31)

* Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

Adi bin Hatim-sebelumnya seorang Nasrani-berkata, “Wahai Rasulullah, sesngguhnya kami tidak menyembah mereka.” Rasulullah saw. bersabda, “Bukankan mereka itu mengharamkan apa yang Allah halalkan dan kalian pun mengharamkannya? Mereka menghalalkan apa yang telah Allah haramkan dan kalian pun menghalalkannya?” Adi berkata, “Tentu seperti itu.”Rasulullah saw. bersabda, “Itulah bentuk penyembahan kepada mereka.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

4.      Kaum Muslim wajib terikat dengan syariah Islam
Kaum muslim wajib terikat dengan hukum-hukum Allah SWT dan wajib menerapkannya dalam semua aspek kehidupan. Allah SWT berfirman :

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS an-Nisaa’: (65))

Karena itu, umat wajib berhukum dengan hukum-hukum Allah dan wajib berusaha agar hukum-hukum itulah yang mengendalikan dirinya. Itu bukan hanya di dalam masyarakatnya, namun di semua penjuru dunia. Dengan begitu, mereka akan memimpin masyarakat dengan keadilan Islam. Rasulullah saw. telah menerapkan perintah Allah itu dan senantiasa beliau jalankan hingga wafat. Selama itu, beliau menjadi pemimpin Negara, panglima perang, hakim serta rujukan dalam semua urusan dunia dan agama. Wallahu'alam. - Al-Wa'ie


Pesan Nabi
by Bimbo 

Hidup bagaikan garis lurus, tak pernah kembali kemasa yang lalu,
Hidup bukan bulatan bola yang tiada ujung dan tiada pangkal,
Hidup ini melangkah terus, semakin mendekat ketitik terakhir,
Setiap langkah hilanglah jatah, menikmati hidup nikmati dunia.

Pesan nabi tentang mati, jangan takut mati karena pasti terjadi …
Setiap insan pasti mati, hanya soal waktu …
Pesan nabi tentang mati, janganlah minta mati datang kepadamu …
Dan janganlah kamu berbuat yang meyebabkan mati …

Pesan nabi jangan takut mati, mesti kau sembunyi dia pasti akan menghampiri…
Takutlah pada kehidupan sesudah kau mati… renungkanlah itu….




0 komentar: